Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat pada berbagai kondisi lahan. Keterbatasan lahan-lahan yang sesuai mengakibatkan pengembangan kelapa sawit dilakukan pada lahan-lahan marginal yang memiliki faktor pembatas lahan berat dan memerlukan pengelolaan khusus berbiaya tinggi. Secara umum produktivitas kelapa sawit pada lahan-lahan marginal masih relatif rendah, hal ini karena pengelolaan lahan yang dilakukan belum tepat.
Lahan marginal yang banyak digunakan untuk pengembangan kelapa sawit antara lain berupa lahan pasang surut (termasuk gambut di dalamnya), Iahan berpasir, lahan bertopografi berbukit, dan lahan dataran tinggi. Kondisi lahan tersebut memiliki berbagai faktor pembatas lahan yang spesifik dan dalam upaya perbaikannya menuntut adanya penerapan berbagai teknologi pengelolaan yang sesuai (spesifik lokasi). Tantangan yang muncul pada penggunaan lahan marginal tersebut berupa penerapan teknologi dan investasi pembangunan infrastruktur sebagai upaya optimalisasi pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit.
Bertempat di Aquarius Boutique Hotel – Sampit, Kalimantan TengahPusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) mengadakan seminar sehari pada tanggal 12 Desember 2017 lalu dengan tema: “Teknologi Pemupukan Kelapa Sawit pada Lahan Marginal”. Seminar yang dihadiri lebih dari 100 orang ini membahas mengenai sebaran, karakteristik, dan teknologi pengelolaan lahan marginal, serta teknologi pemupukan kelapa sawit pada Iahan tersebut, dan ditutup dengan kunjungan ke pabrik pupuk.