Kelapa sawit di Indonesia menjadi salah satu komoditi perkebunan yang memiliki posisi cukup strategis ditinjau dari berbagai aspek. Namun demikian berbagai permasalahan klasik, seperti misalnya: penggunaan bibit illegitim terutama di kalangan petani rakyat, pemupukan, efektivitas pengangkutan panen dan permasalahan hama dan penyakit masih belum terselesaikan secara efektif. Hal tersebut dipicu adanya keterbatasan akses informasi oleh praktisi maupun petani kelapa sawit di Indonesia. Selain itu, kondisi iklim yang tidak menentu, pemanfaatan lahan-lahan marjinal untuk kelapa sawit, penyakit Ganoderma, permasalahan sosial dan lingkungan menjadi tantangan yang harus segera dipecahkan.

Semakin berkembangnya teknologi digital dewasa ini membuka peluang yang besar untuk tercapainya precission agriculture sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan kebun. Munculnya beberapa aplikasi Smartphone yang berkaitan dengan kelapa sawit membawa kemudahan bagi praktisi dan petani kelapa sawit untuk mengakses segala informasi tentang kelapa sawit. Beberapa inovasi yang sudah dilakukan dalam menjawab tantangan perkelapasawitan antara lain: perakitan bahan tanaman unggul kelapa sawit tahan Ganoderma, pemanfaatan teknologi UAV dalam monitoring penyakit Ganoderma, penerapan sistem peremajaan yang efektif untuk areal endemik Ganoderma, aplikasi teknologi tata air di lahan gambut/pasang surut, dan penerapan sistem irigasi pada lahan kering.

Berdasarkan hal tersebut, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai Pusat Unggulan IPTEK akan mengadakan kegiatan rutin dua tahunan yaitu Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) yang diselenggarakan pada 18 – 20 Juli 2017 di Hotel Best Western Premier, Solo Baru, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi ini dipilih karena selain indah dengan segala daya tarik budayanya, juga posisinya yang berada di antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat, sehingga diharapkan dapat menarik minat para pelaku usaha kelapa sawit baik dari bagian barat maupun bagian timur Indonesia. Tema yang diusung adalah “Kelapa Sawit dalam Genggaman: Inovasi Teknologi untuk Peremajaan dan Peningkatan Produktivitas”. PTKS 2017 ini juga akan diintegrasikan dengan Pameran Industri Kelapa Sawit 2017 sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperluas networking dengan para klien dan pelanggan. Pada pameran ini juga disediakan “Klinik Sawit” yang akan menghadirkan pakar-pakar perkelapasawitan dari berbagai bidang ilmu untuk memberikan konsultasi gratis bagi para peserta PTKS 2017.

PT. Saraswanti Anugerah Makmur beserta perusahaan pupuk lainnya, yang bernaung di bawah Divisi Pupuk Saraswanti Group, seperti PT. Dupan Anugerah Lestari, PT. Anugerah Dolomit Lestari serta PT. Anugerah Sarana Hayati juga ikut berpartisipasi dalam acara ini. Sembari mengusung produk pupuk unggulan khusus tanaman Kelapa Sawit, Saraswanti Group juga tampil sebagai pembicara seminar sekaligus peserta pameran Industri Kelapa Sawit.